
FRI-jakarta, Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, korsleting arus pendek listrik masih menjadi faktor tertinggi penyebab terjadinya kebakaran di Jakarta.
Sepanjang tahun 2009, ada sekitar 191 kebakaran yang disebabkan karena korsleting listrik dari total kebakaran yang jumlahnya mencapai 316 kasus.
Sementara penyebab lain dari kebakaran seperti akibat ledakan kompor ada sekitar 34 kasus, lampu tempel tiga kali dan rokok delapan kasus.
Seperti yang dikutip dari situs milik Pemerintah DKI, Selasa 16 Juni 2009, Kapala Dinas Pemadam Kebakaran, Paimin Napitulu, mengatakan, kebakaran paling banyak terjadi di kawasan Jakarta Selatan, yang jumlahnya mencapai 76 kasus, Jakarta Barat 72 kasus, Jakarta Timur 68 kasus, Jakarta Pusat 54 kasus dan Jakarta Utara 46 kasus.
Dari jumlah kasus kebakaran tersebut, sedikitnya menyebabkan kerugian material sebesar Rp 83,2 miliar. Sedangkan luas areal yang terbakar mencapai 85.779 meter persegi.
Kebakaran juga menyebabkan 6.457 jiwa kehilangan tempat tinggal atau sekitar 1.724 Kepala Keluarga (KK).
Adapun waktu terjadinya kebakaran, sambung Paimin, terjadi siang hari 99 kasus, malam hari 85 kasus, pagi hari 75 kasus, dan dini hari 57 kasus.
Paimin juga menyelaskan masih banyaknya para pengelola gedung bertingkat yang belum melengkapi alat pemadam api ringan (APAR). (viva)
Tautan Berita:
- DONOR DARAH BALAKAR SAMARINDA
- Penanggulangan Bencana Menjadi Prioritas Pemerintahan SBY
- Salju Kilimanjaro Tahun 2022 Akan Hilang
- Ledakan Bone adalah Meteorit
- Seluruh Kawasan Indonesia Memiliki Potensi Gempa Besar
- Arus Pendek Penyebab 4 Kebakaran Di Jakarta
- Kembalikan Hutan Indonesia
- Kondisi Es Kutub Utara Mengkhawatirkan
- El Nino Lebih Merusak dibandingkan La Nina
- BMKG : Hujan Deras dan Angin Kencang Hingga Kamis
- Donasi & Iklan |
- Majalah Gratis |
- Kebijakan Penggunaan |
- Hak Cipta |
- Bantuan |
- RSS |
- Copyright © 2009 Fire & Rescue Indonesia. All rights reserved. |
- Carrier@IFRF |
- Menjadi Partisipan |